Perguruan Silat Bina Saluyu - Cella Svatantra

Cella yang berarti ruang (Latin) dan Svatantra berarti bebas (Sansekerta).

Selasa, 22 Oktober 2019

Perguruan Silat Bina Saluyu

Pencak silat adalah olahraga yang menggabungkan antara seni dan bela diri menjadi satu bidang. Seni bela diri tradisional ini merupakan asli Indonesia yang sudah mencetak atlet-atlet berprestasi di kancah Internasional. Pencak silat Indonesia juga pernah meraih medali terbanyak di ajang Asian Games 2018. Seiring berjalannya waktu, perguruan pencak silat sudah tersebar di seluruh kota yang ada di Indonesia, salah satunya ialah di Kota Bogor seperti Perguruan Silat Bina Saluyu.

  • Sejarah Silat Bina Saluyu

Perguruan Silat Bina Saluyu merupakan salah satu perguruan silat yang sudah tidak asing lagi di Kota Bogor. Didirikan oleh Mbah Juarsah pada tahun 1979 dengan nama Perguruan Silat Wargi Saputra, yang pada saat itu masih melatih untuk karyawan RRI Bogor. Tahun 1982 mulai dibuka untuk umum.
Tiga tahun kemudian, dibantu oleh teman seperguruan Mbah Juarsah, akhirnya meresmikan Peguruan Silat Bina Saluyu. Arti dari nama perguruan tersebut ialah “Bina” yang artinya membina dan “Saluyu” artinya kekeluargaan. Jadi, kalau diartikan adalah membina kekeluargaan melalui pencak silat.

Perguruan yang menggunakan tiga aliran silat (Cimande, Sere, dan Syahbandar) ini sudah mencatatkan banyak prestasi di tingkat daerah maupun nasional. Hingga saat ini, jumlah anggota sudah mencapai 400 lebih yang tersebar di dua kota, yaitu Bogor dan Jakarta.

Perguruan silat ini sudah mempunyai cabang di daerah Jakarta Utara dengan tiga kantor sekreatriat. Di Kota Bogor sendiri pun sudah memiliki empat kantor sekretariat, salah satunya di Kampung Pulo Geulis, yang sekaligus kediaman dari Mbah Juarsah. 


  • Metode Pengajaran
Perguruan ini memiliki tiga metode pengajaran, seni, tanding, dan TGR (tunggal, ganda, dan regu). Pada metode pengajaran seni, setiap latihan fokus kepada gerakan jurus-jurus dan irama musik pengiring. Sementara pada metode pengajaran tanding, fokus kepada fisik antar anggota, yaitu mempertemukan satu anggota dengan anggota lainnya.

Metode terakhir, yaitu TGR yang berarti tunggal, ganda, dan regu. Fokus kepada gerakan jurus-jurus namun dilakukan oleh satu atau dua orang dalam satu kelompok. Berbeda dengan tempat silat yang lain, Perguruan Silat Bina Saluyu berfokus pada metode pengajaran seninya.


  • Pengaruh Bina Saluyu Kepada Pulo Geulis


Hingga saat ini, Mbah Juarsah mengatakan Perguruan Silat Bina Saluyu telah menghasilkan banyak prestasi, baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Itulah yang membuat Bina Saluyu ini sering menampilkan pertunjukkan perwakilan dari Pulo Geulis.

Kalau diminta oleh kelurahan setempat, Mbah Juarsah akan menyiapkan murid-muridnya untuk tampil. Biasanya Bina Saluyu diundang untuk acara festival atau sekadar mengisi pembukaan dan penutupan acara yang diadakan di Kampung Pulo Geulis. Mbah Juarsah tidak menampilkan pertandingan, tetapi beliau akan menyiapkan murid-muridnya untuk penampilan seni saja.

Pengunjung yang penasaran dengan perguruan silat ini bisa menyaksikan latihan secara langsung setiap Kamis dan Minggu pukul 08.00—10.00 WIB di SMP PGRI 2 Bogor, Tajur, Kota Bogor. Selain itu, apabila ada pengunjung yang ingin melihat foto-foto atau prestasi Perguruan Silat Bina Saluyu, bisa datang ke kantor sekretariatnya yang berada di Kampung Pulo Geulis. Patokannya ialah dekat pintu keluar ke arah Terminal Baranangsiang. 

7 komentar:

  1. Udah lama banget ya perguruan silat itu berdiri..

    BalasHapus
  2. Dari dulu pengen belajar bela diri. Tapi apa daya fisik tak mampu. Hahaha

    BalasHapus
  3. Hebat sih itu Bina Saluyu, masih bertahan aja sampe sekarang..

    Btw, udah lama ih gue ga latihan silat

    BalasHapus
  4. Kereen artikelnya, jadi tau tentang perguruan pencak silat sekarang.

    BalasHapus
  5. Wah bagus nih buat orang-orang yang tertarik belajar silat

    BalasHapus